Social Icons

Pages

Total Pageviews

Featured Posts

Wednesday, May 14, 2014

APLIKASI KONSEP GERAK MELINGKAR PADA TARI BALET

Dalam salah satu gerakan khas tari balet, yaitu gerakan berputar (pirouette), ada beberapa konsep fisika yang dipakai, diantaranya momentum (p), torsi (τ), momentum sudut (L), dan momen inersia (I). Seorang ballerina memulai gerakan berputar (pirouette) dengan memberikan gaya kepada lantai dengan menekan lantai sehingga lantai memberikan gaya yang berlawanan kepada ballerina yang kemudian disebut dengan kopel, kopel menimbulkan torsi (τ) sehingga ia mulai berputar. Semakin besar gaya yang diberikan, semakin cepat ballerina berputar karena (τ = Fd). Pada saat berputar ballerina juga memainkan gerakan tangannya yaitu merentang atau dilipat mendekati tubuhnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengatur kecepatan putarannya dengan mempengaruhi nilai momen inersia (I). Karena I=mr2, maka I ~ m dan I ~ r2 . semakin besar massa tubuh seorang ballerina maka semakin besar momen inersianya dan begitu juga sebaliknya. Ballerina mendekap (menarik) tangannya mendekati tubuh untuk memperkecil momen inersia sehingga ia berputar dengan cepat, kemudian ballerina merentangkan tangannya untuk memperbesar momen inersianya sehingga ia berputar lebih lambat lalu berhenti.  Pada saat berputar juga berlaku hukum kekekalan momentum sudut (∑L = L’) karena torsi yang bekerja pada ballerina adalah nol. 
Baca selengkapnya >> Makalah Seminar Fisika Gerak Melingkar Tari Balet

Proposal Skripsi Pendidikan Fisika : Self-Monitoring Pada Pembelajaran Fisika di SMA Aisyiyah 1 Palembang

Self-Monitoring Pada Pembelajaran Fisika 
di SMA Aisyiyah 1 Palembang

I.          Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Jumlah siswa dalam setiap rombongan belajar untuk SMA/MA di Indonesia adalah antara 30–40 orang dalam satu kelas, hal tersebut ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 129a/U/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal. Banyaknya jumlah siswa di dalam satu kelas tersebut menunjukkan bahwa proses pendidikan dan pengajaran di Indonesia masih berjalan secara klasikal. Pembelajaran klasikal merupakan tipe pembelajaran dimana sekelompok besar siswa dianggap mempunyai kemampuan, gaya belajar, motivasi dan sebagainya yang sama sehingga diajar oleh guru dengan cara dan metode yang sama pula.  Baca Selengkapnya >> Proposal Skripsi Pendidikan Fisika: Self-Monitoring Fisika

Wednesday, July 10, 2013

Alat Peraga Fisika Sederhana : DISTRIBUSI MASSA

DESAIN ALAT PERAGA DISTRIBUSI MASSA
Description: C:\Users\Compaq\Pictures\lain\1.jpg
Description: C:\Users\Compaq\Pictures\lain\IMG_2321.JPG
 









I.  Alat dan Bahan :
1.      Kaleng mentega berdiameter 11 cm
2.      Enam baterai bekas ukuran besar
3.      Papan plastik transparan
4.      Lem (Alteco / Aibon)
5.      Papan Triplek
6.      Papan Kayu
  II.  Prosedur Membuat :
1.      Potong kaleng sepanjang 5,7 cm (disesuaikan dengan panjang baterai) sebanyak dua potongan, hilangkan bagian atas dan alasnya.
2.      Tempelkan papan plastik transparan pada bagian alas masing - masing, gunakan lem.
3.      Untuk roda 1, letakkan tiga baterai pada tepat bagian tengah kaleng, rekatkan pada alas dengan lem. Untuk roda 2, letakkan tiga baterai pada bagian tepi (menyebar), atur jarak ketiganya sehingga berjarak sama satu sama lainnya.
4.      Tempelkan papan plastik transparan sebagai tutup roda.
5.      Terakhir, membuat lintasan. Potong dan haluskan papan kayu (untuk pagar lintasan), dan potong papan triplek dengan ukuran 60 cm x 20 cm. Buat lintasan yang dipagari papan kayu tadi, dan pasang potongan papan kayu tepat ditengah membagi lintasan menjadi dua. Buat lintasan sedemikian rupa dengan membentuk bidang miring.
  III. Prosedur Menggunakan :
        Ambil kedua roda, letakkan pada pangkal lintasan yang telah dibatasi papan kayu
        dibagian tengahnya, kemudian lepaslah kedua roda secara bersamaan. Perhatikan roda  
        mana yang paling cepat sampai ke ujung lintasan.
  IV. Muatan Konsep :

Kedua roda memiliki massa total yang sama, tetapi distribusi massanya berbeda. Roda yang massanya di sisi lingkaran memiliki momen inersia yang lebih besar dibandingkan roda yang massanya berada di pusat lingkaran, sehingga kecepatan angulernya kecil. Dengan jari – jari roda yang sama maka akan mempunyai kecepatan sudut yang sama pula, tetapi kecepatan linear roda berbeda. Roda dengan massa berpusat akan memiliki kecepatan linear lebih besar daripada roda dengan massa di sisi lingkaran, sehingga akan lebih dulu sampai diakhir lintasan. 

Alat Peraga Fisika Sederhana : DISTRIBUSI MASSA

DESAIN ALAT PERAGA DISTRIBUSI MASSA
Description: C:\Users\Compaq\Pictures\lain\1.jpg
Description: C:\Users\Compaq\Pictures\lain\IMG_2321.JPG
 









I.  Alat dan Bahan :
1.      Kaleng mentega berdiameter 11 cm
2.      Enam baterai bekas ukuran besar
3.      Papan plastik transparan
4.      Lem (Alteco / Aibon)
5.      Papan Triplek
6.      Papan Kayu
  II.  Prosedur Membuat :
1.      Potong kaleng sepanjang 5,7 cm (disesuaikan dengan panjang baterai) sebanyak dua potongan, hilangkan bagian atas dan alasnya.
2.      Tempelkan papan plastik transparan pada bagian alas masing - masing, gunakan lem.
3.      Untuk roda 1, letakkan tiga baterai pada tepat bagian tengah kaleng, rekatkan pada alas dengan lem. Untuk roda 2, letakkan tiga baterai pada bagian tepi (menyebar), atur jarak ketiganya sehingga berjarak sama satu sama lainnya.
4.      Tempelkan papan plastik transparan sebagai tutup roda.
5.      Terakhir, membuat lintasan. Potong dan haluskan papan kayu (untuk pagar lintasan), dan potong papan triplek dengan ukuran 60 cm x 20 cm. Buat lintasan yang dipagari papan kayu tadi, dan pasang potongan papan kayu tepat ditengah membagi lintasan menjadi dua. Buat lintasan sedemikian rupa dengan membentuk bidang miring.
  III. Prosedur Menggunakan :
        Ambil kedua roda, letakkan pada pangkal lintasan yang telah dibatasi papan kayu
        dibagian tengahnya, kemudian lepaslah kedua roda secara bersamaan. Perhatikan roda  
        mana yang paling cepat sampai ke ujung lintasan.
  IV. Muatan Konsep :

Kedua roda memiliki massa total yang sama, tetapi distribusi massanya berbeda. Roda yang massanya di sisi lingkaran memiliki momen inersia yang lebih besar dibandingkan roda yang massanya berada di pusat lingkaran, sehingga kecepatan angulernya kecil. Dengan jari – jari roda yang sama maka akan mempunyai kecepatan sudut yang sama pula, tetapi kecepatan linear roda berbeda. Roda dengan massa berpusat akan memiliki kecepatan linear lebih besar daripada roda dengan massa di sisi lingkaran, sehingga akan lebih dulu sampai diakhir lintasan. 

Alat Peraga Fisika Sederhana : DISTRIBUSI MASSA

DESAIN ALAT PERAGA DISTRIBUSI MASSA

 




















I.  Alat dan Bahan :
1.      Kaleng mentega berdiameter 11 cm
2.      Enam baterai bekas ukuran besar
3.      Papan plastik transparan
4.      Lem (Alteco / Aibon)
5.      Papan Triplek
6.      Papan Kayu
  II.  Prosedur Membuat :
1.      Potong kaleng sepanjang 5,7 cm (disesuaikan dengan panjang baterai) sebanyak dua potongan, hilangkan bagian atas dan alasnya.
2.      Tempelkan papan plastik transparan pada bagian alas masing - masing, gunakan lem.
3.      Untuk roda 1, letakkan tiga baterai pada tepat bagian tengah kaleng, rekatkan pada alas dengan lem. Untuk roda 2, letakkan tiga baterai pada bagian tepi (menyebar), atur jarak ketiganya sehingga berjarak sama satu sama lainnya.
4.      Tempelkan papan plastik transparan sebagai tutup roda.
5.      Terakhir, membuat lintasan. Potong dan haluskan papan kayu (untuk pagar lintasan), dan potong papan triplek dengan ukuran 60 cm x 20 cm. Buat lintasan yang dipagari papan kayu tadi, dan pasang potongan papan kayu tepat ditengah membagi lintasan menjadi dua. Buat lintasan sedemikian rupa dengan membentuk bidang miring.
  III. Prosedur Menggunakan :
        Ambil kedua roda, letakkan pada pangkal lintasan yang telah dibatasi papan kayu
        dibagian tengahnya, kemudian lepaslah kedua roda secara bersamaan. Perhatikan roda  
        mana yang paling cepat sampai ke ujung lintasan.
  IV. Muatan Konsep :

Kedua roda memiliki massa total yang sama, tetapi distribusi massanya berbeda. Roda yang massanya di sisi lingkaran memiliki momen inersia yang lebih besar dibandingkan roda yang massanya berada di pusat lingkaran, sehingga kecepatan angulernya kecil. Dengan jari – jari roda yang sama maka akan mempunyai kecepatan sudut yang sama pula, tetapi kecepatan linear roda berbeda. Roda dengan massa berpusat akan memiliki kecepatan linear lebih besar daripada roda dengan massa di sisi lingkaran, sehingga akan lebih dulu sampai diakhir lintasan. 

Sunday, May 5, 2013

Teknologi OPTIK di Bidang Medis 2: LASIK



LASIK adalah suatu prosedur/tindakan dengan tujuan memperbaiki kelainan refraksi pada mata sehingga setelah dilakukan tindakan ini, penderita kelainan refraksi diharapkan dapat terbebas dari kacamata/lensa kontak.
Sejak pertama kali dikembangkan pada tahun 1990, teknologi lasik terus berkembang pesat. Teknologi terkini pada tindakan LASIK adalah yang disebut Wavefront Guided LASIK/Refraktive Surgery, yaitu gabungan antara ketepatan pengukuran dan kelainan refraksi mata. Yang memperhitungkan berbagai faktor, selanjutnya digunakan untuk menetapkan parameter-parameter pada prosedur/tindakan LASIK. Semua pekerjaan ini dikerjakan oleh System yang khusus, sehingga kesalahan-kesalahan pengukuran pada metode konvensional dapat dihindarkan.

Indikasi
Siapakah yang dapat menjalani tindakan LASIK?
  1. Apabila sudah berumur 18 tahun.
  2. Tidak sedang hamil atau menyusui.
  3. Tidak mempunyai riwayat auto imun.
  4. Mempunyai ukuran kacamata yang stabil.
  5. Gangguan penglihatan anda dapt dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak.
  6. Kelainan refraksi anda berkisar +_ 4.00 s/d 14 Dioptri.
  7. Apabila anda menggunakan lensa kontak, minimal anda telah melepas lensa kontak 14 hari berturut-turut untuk soft contact lensa dan selama 30 hari untuk hard contact lens.
Gangguan pelihatan apa saja yang dapat diperbaiki LASIK?
  1. Myopia yaitu gangguan penglihatan jauh, biasanya dikoreksi dengan kacamata minus.
  2. Hyperopia yaitu gangguan penglihatan dekat, biasanya dikoreksi dengan kacamata plus.
  3. Astigmatism yaitu gangguan penglihatan yang disebabkan oleh bayangan tidak jauh dari satu titik di sumbu penglihatan, biasanya dikoreksi dengan kaca mata silinder.
Kontra Indikasi
Penyakit/keadaan apa saja dimana tindakan LASIK tidak dianjurkan?
  1. Mata yang mengalami infeksi.
  2. Keratokonus (lengkung kornea terlalu tinggi).
  3. Kornea terlalu tipis.
  4. Kehamilan.
  5. Mata yang kering (dry eyes).
  6. Riwayat penyakit Glaukoma.
  7. Penderita diabetes melitus yang telah mengalami komplikasi retina.
Efek samping pasca prosedur
Efek samping apa saja yang dapat terjadi pada prosedur atau tindakan LASIK?
Pada sebagian besar pasien yang menjalani tindakan ini menunjukkan hasil yang sangat memuaskan, namun sebagaimana halnya kemungkinan resiko akibat tindakan LASIK dapat dialami oleh sebagian kecil pasien, antara lain:
  1. Over Correction (kelebihan koreksi).
  2. Under Correction ( kekurangan koreksi).
  3. Regresi, yaitu kelainan refraksi kembali timbul. Umumnya terjadi pada myopia tinggi (lebih dari 10.00 Dioptri).Hal ini dapat dikoreksi dengan tindakan LASIK ulangan setelah terjadi penyembuhan sempurna.
Prosedur untuk menjadi pasien LASIK
Sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur/tindakan LASIK anda harus menjalani tahap-tahap dibawah ini :
  1. konsultasi awal agar mengerti betul prosedur/tindakan LASIK : manfaat tindakan ini dan kemungkinan komplikasi yang dapat timbul.
  2. Konsultasi/pemeriksaan oleh dokter spesialis mata. Mata anda akan diperiksa secara teliti dengan menggunakan peralatan muthakir secara komputerisasi, sehingga dapat diputuskan apakah kemungkinan bagi anda untuk menjalani tindakan LASIK. Rangkaian pemeriksaan tersebut adalah dalam rangka mengumpulan data yang dibutuhkan untuk prosedur/tindakan LASIK.
  3. Prosedur/tindakan LASIK memerlukan pembiusan lokal karena itu anda tidak perlu menjalani rawat inap.