Apa itu Aurora? Mengapa terjadi aurora? Fenomena aurora sangat terkait dengan interaksi yang terjadi antara matahari dengan bumi kita. Reaksi fusi yang terjadi di matahari, selain menghasilkan energi termonuklir, juga menghasilkan positron (e+), e-neutrino (ne), dan sinar gamma. Selain itu, inti hidrogen atau proton, inti helium, dan beberapa partikel lainnya juga ikut dipancarkan akibat tekanan radiasi yang sangat besar. Pancaran partikel-partikel bermuatan yang memiliki energi tinggi dari matahari dikenal dengan istilah angin matahari atau solar wind. Partikel-partikel tersebut bergerak dengan kecepatan 300.000-1000.000 m/s dan kerapatan 0,1-30 cm2.
Fenomena Aurora |
Angin matahari tidak dapat
langsung menyentuh permukaan bumi. Hal ini dikarenakan bumi memiliki
medan magnetik. Selain itu, kerapatan atmosfer bumi yang mencapai 1019 partikel/cm3,
menjadikan semakin kecil kemungkinan partikel angin matahari mencai
bumi. Walaupun demikian, ada beberapa partikel angin matahari yang
mampu melewati atmosfer bumi dan menabrak molekul-molekul udara.
Tabrakan itu menyebabkan munculnya aurora yang berwujud sinar
cemerlang. Sinar tersebut tercipta karena molekul-molekul udara
menyerap energi partikel dan memancarkannya kembali dalam bentuk cahaya
tampak, aurora di atas kutub utara disebut aurora borealis dan yang berada di atas kutub selatan disebut aurora australis.
Aurora terjadi di kutub karena kutub
magnet bumi juga berada dekat dengan kutub geografis. Kutub utara
magnet bumi terletak di dekat bumi dan sebaliknya. Dengan demikian
partikel bermuatan yang memasuki atmosfer bumi akan bergerak dalam
lintasan spiral menuju kutub-kutub magnet bumi.
No comments:
Post a Comment