Fatamorgana
seringkali terjadi di sekeliling kita. Fatamorgana merupakan pantulan
cahaya oleh lapisan udara yang sangat panas akibat pemanasan Bumi. Benda
dan bayangan pantulannya terlihat seperti pemukaan air.Kata fatamorgana
diambil dari bahasa Italia, dari nama seorang saudari Raja rthur yaitu
Faye le Morgana, Konon, ia merupkan seorang peri yang dapat berubah-ubah
rupa. Namun sebenarnya dalam peristiwa fatamorgana terdapat suatu
konsep Fisika yang kadang terlupakan yaitu konsep pembiasan. Fatamorgana
sering terjadi di gurun pasir, jalan-jalan beraspal, dan lautan. Dalam
kajian fisika, prinsip terjadinya fatamorgana berawal dari proses
pembiasan yang terjadi pada dua medium melalui lapisan-lapisan udara yag
memiiki perbedaan suhu. Proses
terjadinya fatamorgana berawal dari adanya perbedaan kerapatan antara
udara dingin dan udara panas. Udara dingin memiliki kerapatan lebih
pekat dan lebih berat dibandingkan udara panas. Dalam kenyataannya,
lapisan udara yang panas yang ada di dekat tanah terperangkap oleh
lapisan udara yang lebih dingin di atasnya. Cahaya dibiaskan ke arah
garis horisontal pandangan dan akhirnya berjalan ke atas karena pengaruh
internal total. Pemantulan internal total (total internal reflection)
adalah proses pemantulan seberkas cahaya pada permukaan batas antara
satu medium dengan medium yang lain yang indeks biasnya lebih kecil,
jika sudut datang ke medium kedua melebihi suatu sudut kritis
tertentu.Dengan demikian, cahaya berjalan di dalam medium yang memiliki
indeks bias yang tinggi seperti air, kaca, dan plastik ke medium yang
memiliki indeks bias lebih rendah seperti udara. Akibatnya gambar dengan sifat semu dan terbalik akan membentuk fatamorgana.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment